Total Tayangan Halaman

Jumat, 21 Desember 2012

Melukis Senyum di Wajah Bapak


Melukis senyum di wajah bapak
                        Oleh     : setiyorini
            Pagi masih berembun tipis dengan kabut lumayan tebal menyelimuti deretan gunung gundul yang tampak dari jendela rumah,sementara di  sawah seberang jalan sudah ramai oleh para penduduk desa yang sedang memanen kacang tanah,aku hanya sesekali mengamati mereka  lewat beranda rumah sementara tanganku menggenggam sapu ijuk .
            ‘’Nduk,bapak ke sawah dulu ya?nanti kalau nasinya matang kamu antarkan ke sawah’’ Suara berat bapak terdengar
            ‘’Inggih ,Pak’’ Jawabku setengah berteriak
            Sesaat kemudian bapak muncul di depanku dengan cangkul dan baju dinasnya yang kumal ,rambut bapak yang mulai memutih itu  tak tampak jelas sebab tertutup caping, sedangkan kulitnya  yang menghitam terpanggang matahari dan raut muka kelelahan itu terbaca jelas olehku,melihat bapak aku langsung mencium tangan kananya dengan penuh keharuan.
            ‘’Kenapa nduk?,bapak kan cuma mau berangkat ke sawah kok pakek disalamin segala?’’tanya bapak keheranan
            ‘’Kan bapak mau berjuang mencari nafkah untuk aku ,yang sabar ya pak nanti aku janji kalau aku sudah lulus kuliah dan bekerja aku akan membawa bapak ke rumah Allah’’
            ‘’Mati maksudnya ?’’ Tanya bapak bergurau
            ‘’Ah bapak,kalau Allah merenggut bapak dariku berarti nafas dan tujuan hidupku terkubur saat itu juga ,aku hanya punya bapak dan hanya bapak hartaku yang paling berharga’’tiba-tiba suaraku tersekat dan bapak menatap haru ke arahku
            ‘’Sudahlah ,bapak kan cuma bercanda ‘’kata bapak seraya mengusap kepalaku
            Tanpa memberikan jawaban aku langsung memeluk bapak,sementara fikiranku melayang ke peristiwa sepuluh tahun yang lalu.Malam itu aku ,ibu,bapak dan seorang kakak perempuanku menginap di rumah nenek yang terletak persis di bawah bukit gundul yang tanahnya labil,sementara hujan terus turun dengan deras petir pun menggelegar mencabik-cabik rasa takut ditambah lampu mati.
            Usai adzan isya’ kemarahan langit memuncak,bukit di atas rumah nenek longsor kejadianya teramat cepat ,ayah menggendongku menyelamatkan diri sementara ibu,nenek dan kakakku tertinggal,mayat mereka baru di temukan dua hari kemudian oleh TIM SAR ,beberapa bulan setelahnya penduduk di daerah itu di relokasi ke tempat yang lebih aman,bukit itu tak lagi berpenghuni.Setelahnya  itu aku selalu ketakutan mendengar gemericik air hujan,petir bahkan melihat bukit depan rumahku pun serasa melihat malaikat maut memelototiku.
‘’Kenapa ,kok malah melamun ?’’ Tanya bapak penasaran
‘’Rahma ingat nenek,ingat kakak dan ibu juga pak’’Jawabku dengan sorot mata tajam kearah bapak
‘’Mereka sudah tenang di sana’’ jawab bapak sambil menujuk langit sebelah timur yang nampak kemerahan pertanda fajar akan segera menyembul
‘’Rahma hanya merindukan keutuhan dan kehangatan keluarga kita dulu ‘’mataku mulai tergenang air
‘’Makanya belajar yang serius agar mereka bisa bangga melihatmu sukses,bukanya almarhumah ibumu sangat ingin melihatmu memakai jas putih kebesaran para dokter?’’ayah menepuk punggungku gemas
‘’Tapi masuk kedokteran kan mahal ,Pak? Tanyaku heran
‘’Sudahlah ,yang penting kamu berusaha keras nanti biayanya kita fikirkan belakangan,ka n ada sepetak tanah peninggalan nenekmu,nanti kalau kamu diterima tanah itu kita jual untuk biaya kuliahmu’’
Aku menatap ayah tak percaya,bagaimana mungkin tanah sempit yang letaknya tidak di tempat strategis itu bisa menopang biaya kuliahku,lalu beasiswa ?apa mungkin seorang berotak standart sepertiku bisa dapat sementara ribuan pendaftar lain lebih pintar dariku,lalu bagaimana masa depanku jika aku berhenti sekolah? Aku tak ingin ayah jadi bahan cemoohan tetanggaku yang hobi bergosip itu .
‘’Kenapa ?’’bapak mulai memelototiku
‘’Iya ya pak?,alhamdulilah kita masih punya harta tersisa walaupun ndak banyak,ya sudah mending bapak cepat berangkat nanti keburu panas lho’
Bapak lalu berlalu dengan baju kumalnya,meninggalkanku mematung bersandar daun pintu.
#################################
            Aku menenteng rantang berisi nasi ,sayur bayam dan ikan asin melewati pematang sawah dengan langkah terseok-seok kubangan lumpur,sementara burung-burung pipit terbang berhamburan di atas kepalaku .Aku pun menghentikan langkah di sebuah gubug reyot di tengah tanaman padi sambil bertetiak memanggil bapak.
            ‘’Pak sarapan’’ teriakku sambil melambaikan tangan kea rah bapak yang membungkuk memotong batang tanaman padi dengan sabit yang di genggamnya
            Mendengar teriakanku bapak langsung berdiri lantas berlari ke arah gubug ,di depanku ia menyungging senyumnya yang khas
            ‘’Wah kebetulan ,perut bapak sudah keroncongan ‘’
            Aku lalu membuka tutup rantang dan menyiapkan beberapa lembar daun pisang untuk makan,udara sejuk persawahan membuat rasa lelahku melintasi pematang sawah tadi sirna sementara bapak masih mengipasi tubuhnya dengan caping yang di bawanya dari rumah
            ‘’Memangnya kamu belum makan ?’’
            ‘’Belum pak,lebih enak kalau makan di tempat terbuka seperti ini,apalagi kalau bersama orang yang kita sayang’’kataku sambil menyuapkan nasi ke mulut
            Tak pernah aku makan selahap hari itu,walau dengan menu yang tak sepenuhnya cocok di lidah tapi suasana hangat bersama bapak membuat rasa makanan itu lumer di mulut,usai makan aku seharian membantu bapak memanen padi,sama seperti rutinitas bapak ,kupaksa punggungku membungkuk menghadap langit dengan langan mengenggam sabit dan batang –batang padi yang hendak di robohkan  walau sinar matahari begitu terik dan otot-ototku tersa teramat pegal
                                    ##############################
            Malam teramat larut ,sesekali kantuk berat menyerang namun aku terus memaksa mataku menjelajahi puluhan soal SNMPTN di meja belajar’’orang sepertiku harus bekerja seratus kali lebih keras di banding orang yang berharta lebih dan berotak lebih’’kataku dalam hati
            ‘’Kok belum tidur ma?’’ tiba-tiba kepala bapak menyembul dari balik pintu kamarku
            ‘’ Masih nanggung ,Pak.’’jawabku sekenanya
            ‘’Besok di sekolah ngantuk lho’’
            ‘’Iya pak,bentar lagi .bapak tidur duluan saja’’
            Bapak lalu berlalu meninggalkanku di ruang belajar dan aku bergelut dengan buku-buku membosankan itu sampai pukul 01.00 dini hari ,sebelum aku tertidur di meja belajar dan baru bangun pukul setengah empat pagi untuk melaksanakan shalat isya’ yang kuteruskan dengan shalat lail .
            Begitulah perubahan rutinitasku setelah aku menyadari tanggung jawabku yang teramat besar kepada bapak,aku selalu tidur paling telat dan bangun paling awal untuk bergelut dengan buku-buku yang ku pinjam dari kakak kelas demi satu niat yaitu di terima di fakultas kedoteran Universitas Airlangga seperti keinginan almarhumah Ibu.
            Beberapa bulan setelah usaha over yang kulakukan hasilnya terlihat ,aku mulai menjadi 5 terbaik di kelas ,aku pun mulai antusias mengikuti berbagai bimbingan belajar yang di selenggarakan sekolah untukj menghadapi ujian akhir.
                                    #########################
            Aku menyandarkan bahuku pada kursi bus kelas ekonomi yang tak ramah penumpang sementara bapak tua  di sebelahku mengeluarkan bunyi-bunyi dengkuran yang khas aku mengamatinya sambil tersenyum geli,ia serasa membenamkan kelelahanku yang sudah dua jam duduk di jok bis.
            Tadi siang sehabis mengikuti SNMPTN  di Unair aku langsung memutuskan untuk pulang,meski badanku remuk menahan lelah pasalnya tak ada pilihan lain setelah tetanggaku memberitahukan bahwa ayahku sakit,dari kemarin siang  setelah aku berangkat ke Surabaya dia terus menggigil,dan aku tak terbiasa jauh darinya setelah peristiwa longsor itu,aku tak mau hal buruk terjadi pada bapak’’hartaku satu-satunya’’
            Sepanjang perjalanan tubuh ringkih bapak dan kemegahan gedung  Fk Unair ,bangku yang ku duduki saat tes tadi pagi membayang-bayang,walau aku terkantuk-kantuk.Sesekali aku menatap lampu jalanan yang menghambur menjauh melawan laju bis
            Aku baru sampai di Tulungagung ketika adzan subuh berkumandang,hanya 5 penumpang yang turun bersamaku sementara beberapa penumpang lain masih asyik tertidur di jok keras itu,keluar dari bus dengan menenteng ransel besar di punggung belakang aku lantas mencari ojek yang akan membawaku pulang,kemudian  menumpang ojek yang di kendarai bapak tua seumuran ayah ,bersama motor bututnya kami membelah jalanan malam yang lengang.
            Setelah beberapa kali ku ketuk pintu,ayah terbangun dan membuka daun pintu lalu memelukku dengan hangat,
                                                ##############
            Hari ini pengumuman hasil SNMPTN ,namun sampai jam 5 sore belum ada kabar dari sekolah dan aku juga belum mengakses internet sehingga aku benar-benar belum tahu apa yang terjadi pada diriku.
            Selepas shalat magrib aku memijat-mijat punggung ayah seperti biasanya ,saat asyik memijat nokia tuaku bergetar
            ‘’Assalamu’alaikum’’
            ‘’Wa’alaikum salam,selamat ya Rahma’’Suara dari seberang sana
‘’Ini siapa?’
‘’Fika,tadi aku lihat di website Unair kamu diterima di Fakultas kedokteran’’
Tanpa sadar aku langsung melepas gagang handphone yang ku pegang lantas menangis tersedu-sedu memeluk bapak,’’subhanallah’’ Tuhan membukakan jalan kebahagiaanku satu per-satu.Melihat tangisku runtuh bapak malah tertawa terbahak seraya berkata’’begitu dong anak ayah yang paling hebat,calon dokter’’.Malam ini aku melihat segala beban yang bersandar di pundak bapak menghilang termasuk duka yang dipendamnya ketika kehilangan Ibu .
Beberapa jam setelahnya hujan begitu deras saat aku meringkuk di ujung sajadah meminta kemudahan atas kuliahku,terutama soal biaya masuk yang selangit,mungkin bagi orang lain tidak ada yang lebih membahagiakan selain di terima namun bagiku di terimapun mencipta sejuta masalah,terutama soal biaya.
            #############
            12 September,aku mendatangi kampus A Unair yang terletak di di Jalan Prof. Dr. Moestopo 47,aku berniat mengundurkan diri sebagai mahasiswa baru,setelah menemui panitia pendaftaran aku dipanggil ke ruang dosen.
            ‘’Apa sudah dipikirkan baik-baik dek?’’ kata dosen setengah baya itu ri ruangannya
            ‘’Sudah,Pak’’
            ‘’Memangnya kenapa?adek diterima di PTN lain atau bagaimana?’’ alis dosen itu mulai berkerut
            ‘’Saya pengen kerja saja pak,ayah saya tidak mungkin mampu membayar SPP’’
            ‘’Kan adek bisa mendaftar sebagai penerima beasiswa?’’
            ‘’Tapi ,saya masuk lewat jalur regular pak ,itupun nomor terakhir,saya tidak sepintar para penerima beasiswa itu saya tidak mungkin lolos tes ,sekali lagi saya mohon maaf ‘’kataku sambil menceritakan latar belakang keluargaku
            ‘’Adek benar-benar ingin kuliah di sini?’’
            ‘’ Apalah arti keinginan pak ?,kalau justru membuat hidup kita makin susah’’ kataku menahan tangis
            Sang dosen masih memelototiku keheranan’’bagaimana mungkin seorang rela mengundurkan diri dari fakultas kedokteran universitas ternama?’’
            ‘’Baiklah,saya akan membantu menguusulkan beasiswa kategori tidak mampu untuk adek,adek jangan mengundurkan diri ,kalaupun nanti ndak lolos penjaringan res masuk ,biaya akan saya tanggung secara penuh’’kata dosen itu yakin
            ‘’Tapi,karena apa bapak membantu saya?’’ tanyaku sambil berurai tangis
‘’Karena negeri ini butuh jauh lebih banyak dokter gila seperti anda,dokter yang pemberani tidak takut pada apapun’’sang dosen lalu menyalamiku dan menepuk pundakku’’ semoga kelak jadi dokter yang baik ya?’’.
Ruangan dosen berubah pengap,aku langsung bersujud syukur di lantai ruang dosen ‘’alhamdulilah aku bisa membanggakan bapak,bisa melukis senyum di wajah bapak, jas putih kebesaran para dokter itu menunggu ku pakai dan kelak semoga aku bisa bermanfaat untuk orang yang butuh tenagaku,aku percaya bahwa Tuhan selalu memberikan jalan tak terduga bagi hambanya yang berusaha keras.Aku tak sabar ingin pulang melihat kerutan di wajah bapak,mengelus pundaknya dan memberitahukan kegilaan ini.

Senin, 05 Maret 2012

Kirim Print
email
Sebuah Injil berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki. (dailymail.co.uk)
dakwatuna.com – Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia.
Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW.
Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil Barnabas ini berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan Yunani kuno. Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau Yesus. Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus.
Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. Bila ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus.
Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas, yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara inilah diyakini Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte Barnabas inilah yang diyakini menulis ulang Injil Barnabas hingga abad ke-5 masehi.
Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka menggali lantai dan dinding biara selama malam hari. Tidak diketahui apa yang mereka incar. Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat kontroversial dari St Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama kemudian, ia temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor tentang kabar itu. Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab ini disimpan di museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan. (Heri Ruslan/Amri Amrullah/RoL)

Keyword: , , , , , , , , , ,

bahasa remaja,bahasa gaul kita-kita


Bahasa Remaja’’Bahasa Gaul kita-kia’’
           
            Bicara tentang status yang kita sebut’’Remaja’’pasti nggak ada habisnya,mulai dari tren berpakaian,tren berdandan,tren teknolologi ,tren musik  ala boy-band dan girl band yang ter-influence gaya korea pun marak di kalangan remaja Indonesia saat ini.Tren gaya bahasa baru pun mulai bermunculan sebut saja cherrybelle,smash dan shobat pasti sudah hafal diluar kepala deh nama-nama boyband dan girl band tersebut.

            Untuk tren Bahasa sendiri sih ,sudah beberapa tahun belakangan remaja Indonesia.Terpengaruh dari bahasa asing terutama bahasa Inggris misalkan kata’’Whats up?’’,’’what happened’’,’’happening’’,dan masih banyak lagi,

            Lain dulu lain sekarang,kalau dulu kita para remaja terpengaruh gaya bahasa ala barat tahun ini justru terpengaruh gaya bahasa lokal yang dipopulerkan oleh artis-artis Indonesia sendiri sebut saja kata’’sesuatu’’ala Syahrini,’’sik-asik’’ ala Ayu ting-ting,hemmm mereka benar-benar menjadi trendsetter di kalangan remaja,bahkan remaja Indonesia pun begitu fasih melafalkan kata dari artis yang menjadi idolannya,sobat sendiri juga begitu bukan?.

            Nah yang masih hangat-hangatnya nih guys,adalah kata-kata yang terselip dalam iklan televisi misalnya saja dalam iklan ‘’Afika’’nya biskuit oreo,iklan’’Aku nggak punya pulsa’’ nya  kartu AS,iklan’’Mawar’’ nya XL dan beberapa jenis iklan yang belum disebut diatas .

            Lain di televisi lain di dunia maya(internet),beberapa bulan belakangan ini di berbagai jejaring sosial semacam facebook,twitter,koprol,sedang terjangkit ‘’virus-virus galau’’yang ditularkan oleh para pengguna jejaring sosial tersebut,eits kayak penyakit saja ‘’menular’’.Ehm yang dimaksud diatas adalah para pengguna jejaring social yang sering meng-update status-status berlevel galau-lah yang menyebabkan virus ini tersebar luas ke seluruh posok Indonesia (eits bukan bermaksud lebay lho guys)

            Sebenarnya sih soal gaya bahasa kita yang meniru idola kita sih nggak apa-apa asalkan kata yang kita ucapkan tersebut masih sopan dan dalam batas kewajaran.misalnya nih kita sering kan mendengar kata ‘’Asselo**’’  ternyata arti dari kata tersebut sangat tidak sopan.

            Sebagai seorang pelajar yang cerdas harusnya kita bias bersikap wise  dalam menyikapi hal tersebut jangan asal tabrak saja! Eits maksudnya ,jangan asal meniru hal-hal yang belum tentu ber-efek baik bagi kita

            Kata-kata diatas bukan bermaksud mengganggap bahwa Remaja itu identik dengan kata ‘’lebay’’ dan mengekor orang lain lho. Sebagai makhluk yang tengah berkelana mencari jati diri wajarlah jika seorang remaja mengambil seorang atau bahkan beberapa orang untuk menjadi panutan ,namun kita harus bersikap bijaksana dalam mencari panutan tersebut ,

            Alangkah baiknya jika kita memiliki rasa percaya diri terhadap diri sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan diluar yang tidak kondusif bagi perkembangan jiwa dan kepribadian kita
           
            Bukan berarti kita tetap berdiam diri atas kekurangan yang membelit langkah kita lho misalkan kita nggak bisa bicara bahasa inggris dengan lancar tidak tertarik meniru kawan kita yang mahir berbahasa Inggris ataupun kita yang tidak bisa mengoperasikan komputer yan tidak tertarik elajar komputer ,kalau itu mah ‘’menyesatkan’’.

            Bahasa remaja atau bahasa yang dianggap gaul dikalangan remaja belum tentu baik dan berefek baik buat kita, so  You must do everything wisely .(rhienzh)

Rabu, 16 November 2011

MOSLEM MOTIVATION TRAINING


               ‘’REMAJA DAN PERUBAHAN’’
    Moslem motivation training(MMT),apaan ya?mungkin ada sebagian dari kita yang belum tahu tentang acara ini.oke akan saya jelaskan!
    Moslem motivation training adalah acara seminar yang terselenggara atas kerjasama SKI SMAN 1 Durenan dengan FORSMILE (red=forum silaturrahmi mahasiswa muslim trenggalek).Tujuannya adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para generasi muda seperti kita.
    Tahun ini MMT mengambil tema ‘’REMAJA DAN PERUBAHAN’’.Acara diselenggarakan pada hari,Ahad -13-november -2011 yang lalu,di ruang multimedia smandu.Tepatnya dimulai sekitar pukul 08.30, sedikit terlambat dari rencana semula dikarenakan banyaknya peserta dari sekolah lain yang belum hadir,mungkin karena pada saat itu sedang turun hujan..Peserta MMT sendiri cukup banyak ,yakni sekitar 100 peserta dimana 26 diantaranya adalah peserta dari MAN Trenggalek dan SMAN 1Trenggalek .
   Acara dimulai dengan sambutan dari pembawa acara,lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci alqur’an dan sambutan dari kakak ketua forsmile dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh mas Akhmad khadiq (seorang mahasiswa ITS).Acara berlangsung cukup seru dan semua peserta antusias mendengarkan materi yang disampaikan…sesekali teman-teman kita tertawa saat dipertontonkan beberapa video lucu.
    Acara berakhir sekitar pukul 11.30 WIB.dan ditutup dengan doa bersama .semoga acara semacam ini kedepanya akan diminati lebih banyak peserta tak lupa kami (redaksi)mengucapkan selamat kepada para panitia sehingga acara ini dapat berlangsung dengan lancar.(rien)

Senin, 31 Oktober 2011

NASKAH DRAMA KU


NASKAH DRAMA
     judul: Kala cinta terbagi


Pratomo:  K apan Wandar mengatakanya kepadamu?
Aryati     : Seminggu yang lalu
Pratomo: Kuharap engkau tidak tersinggung(diam sejenak).Kau dapat membayangkan kedudukanku.
                  Di pihakmu , Aku harus berlaku sebagai seorang suami . Di pihak Ibu,Aku adalah seorang anak .
Aryati    :  *(memotong)*Aku tahu perasaanmu , Mas. Tapi  yang aku tiidak habis mengerti ,mengapa                               
                  Selalu saja ,Ibumu memfitnah aku?Tak henti-hentinya beliau membenci aku .Mengapa Ibu
                  harus membenci aku? Apakah pernah kulakukan perbuatan yang tak berkenan di hati beliau?
                   Mengapa ?(sedih)
Pratomo: Mungkin Ibu merasa bahwa engkau telah merebut aku dari kasih sayangnya, dari hatinya, itu
                  saja ku kira(menatap Aryati)
Aryati    : ( Sedikit marah) Engkau bukan anak-anak , Engkau harus dilepas hidup sendiri secara dewasa .
Pratomo: (menghela nafas)Begitulah cinta kasih, Arti cinta kasih itu tidak dapat di paksakan . Bersifat
                  berat sebelah .
Aryati     :  ( Bangkit  dari duduk ) Itu berarti , Mas membenarkan sikap Ibu ?
Pratomo:   (Menepuk pundak Aryati) Bukan begitu ,Aku hanya menerangkan  perihal Ibu .
Aryati     :  ( Menatap mata Pratomo) Mas menyalahkanku?Mas membela pihak Ibu?.
Pratomo:  Engkau harus tahu , Ibu berhati keras,sukar ditakhlukkan ,terimalah Dia apa adanya tanpa
                 kehendak untuk mengubah wataknya.untuk apa mengubah watak Iu yang sudah berakar
                 dalam.
Aryati      : Kalau disuruh memilih , Mas akan memilih Ibu atau Aku?.
Pratomo :  Ini bukan pilihan , Aku tidak akan mungkin bisa melakukannya. Aku mencintaimu tapi  aku
                    tak ingin menjadi   anak durhaka .
Aryati      : Maafkan aku  , Mas .Aku terlalu mementingkan kebahagiaanku sendiri.
Pratomo:Sudahlah ,Aku juga salah.( tersenyum)
Keduanya lalu berpelukan   

NASKAH DRAMA
     judul: Kala cinta terbagi


Pratomo:Kapan Wandar mengatakannya kepadamu?
Aryati   : Seminggu yang lalu
Pratomo: Kuhararap engkau tidak  tersinggung (diam sejenak).Kau dapat membayangkan kedudukanku.Di    pihakmu Aku adalah seorang suami.Di pihak Ibu , Aku  adalah  seorang anak
Aryati:    (memotong) Aku tahu perasaanmu ,Mas .Tapi,yang aku tidak habis mengerti ,mengapa selalu saja ,                     Ibumu memfitnah aku?Tak henti-hentinya beliau membenci aku. Mengapa Ibu harus membenci  aku  apakah pernah kulakukan        






Senin, 24 Oktober 2011

beda

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana . Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan- kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.